STIE Kasih Bangsa Budidaya Tanaman Hidroponik

Jakarta, 29 November 2021

STIE Kasih Bangsa Melakukan Budidaya Tanaman Hidroponik, dengan adanya program baru menjadikan  Kampus STIE Kasih Bangsa,  Kampus Inkubator. teknik budidaya tanaman — terutama jenis sayuran  — tanpa menggunakan media tanam berupa tanah. Secara garis besar ada 2 tekhnik penanaman yaitu tekhnik semai dan tekhnik tanam langsung tekhnik semai dilakukan dengan menanamkan biji pada tempat semai sehingga nanti ketika tumbuh anda harus memindahkan tanaman ke dalam pot. adapun tekhnik tanam langsung dilakukan dengan cara menanam biji pada pot/langsung di instalasi hidroponik.

Budidaya tanaman dengan teknik hidroponik ini sangat mudah. Kita bisa melakukannya di sekitar rumah tanpa membutuhkan lahan yang luas. Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya dengan metode hidroponik ini adalah cahaya, oksigen, ketersediaan air,  dan nutrisi.

Inti dari teknologi hidroponik adalah pemberian larutan hara –sebagai sumber makanan bagi tanaman– di zona perakaran, di mana tanaman tersebut ditanam pada media tertentu dengan menggunakan air sebagai pengganti tanah. Larutan hara yang diberikan berupa nutrisi A (kalsium, kalium, nitrogen, zat besi) dan nutrisi B (kalium, nitrogen, pospor, magnesium, sulfur, mangan, Zn, Cu, Mo, boron)  yang dibutuhkan tanaman. Nutrisi A dan B untuk tanaman hidroponik ini banyak dijual di pasaran

Di antara beberapa sistem hidroponik yang banyak dipraktekkan pada saat ini, sistem yang paling sederhana, murah, dan mudah dilakukan adalah hidroponik dengan sistem rakit apung dan sistem sumbu.  Hidroponik dengan sistem rakit apung merupakan sistem yang menggunakan bak berisi air dengan meletakkan bibit sayuran di atas sterofoam yang dilobangi sesuai dengan jarak tanamnya. Pada sistem ini dibutuhkan aerator untuk mengatur sirkulasi udara, dikarenakan tidak adanya jarak antara akar tanaman dengan air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.