Rabu 06 Oct 2021 19:00
Jakarta – Kampus Beasiswa STIE Kasih Bangsa saat ini tengah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Adapun dengan protokol kesehatan, Kami STIE Kasih Bangsa selalu membimbing mahasiswa atau mengingatkan agar selalu patuhi protokol kesehatan Contoh:
Adapun hal utama saat pembelajaran tatap muka yaitu, Mencuci tangan sebelum memulai pembelajaran tatap muka ,guna untuk membersihkan dan mencegah terjadinya virus corona.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun (CTPS) dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas).
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, ataupun cairan tubuh lain (seperti ingus, dan makanan/minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan. Tangan tersebut selanjutnya menjadi perantara dalam penularan penyakit.
Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, tetapi hal ini terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan CTPS. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan, tetapi penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Di dalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup.
Semua jenis virus termasuk Covid19 bisa dapat aktif di luar tubuh manusia selama berjam-jam, bahkan berhari-hari. Mereka bisa menyebar melalui droplets, seperti saat bersin, batuk, atau saat pengidapnya berbicara. Desinfektan, cairan hand sanitizer, tisu basah, gel, dan krim yang mengandung alkohol semuanya berguna untuk membunuh virus ini, tetapi tidak seefektif sabun. Saat beraktivitas sehari-hari, akan sulit bagi tangan untuk menghindari virus, bakteri, atau kuman. Penyebabnya, mata tidak mampu melihat virusnya langsung, sehingga mencuci tangan adalah langkah terbaik untuk menghindari tertular penyakit.
Kenapa sih penting banget mengukur suhu di masa pandemi Covid-19 ini? Pertama jawabannya adalah karena salah satu gejala dari infeksi Covid-19 adalah peningkatan suhu tubuh atau demam. Kedua batuk kering, kemudian sesak napas atau sampai ada yang menyatakan rasa lemah, kemudian nyeri sendi dan sebagainya sehingga diare
lalu menyebutkan gejala-gejala dari infeksi Covid-19 tersebut paling mudah dilihat yakni menggunakan suhu tubuh. Selain itu, dengan mengukur suhu tubuh sebagai salah satu penapisan (pendeteksian) terutama saat masuk tempat umum.
Dari segala gejala yang paling mudah untuk dilihat dan yang paling mudah untuk kita ukur adalah suhu tubuh. Nah itu suhu tubuh penting untuk diukur sebagai salah satu penapisan pada setiap kondisi terutama saat masuk ke tempat umum,
Kemudian contoh gambar yang mengikuti protokol keshatan yaitu berjaga jarak.
Kesadaran menjaga jarak fisik antar manusia menjadi faktor yang sangat menentukan dalam mencegah
penyebaran virus corona atau covid-19. kenapa jaga jarak fisik sangat penitng, sebab perpindahan virus
Corona melalui mulut dan hidung sangat cepat. Olehnya itu kenapa ada anjuran untuk menjaga jarak antar manusia.
dan juga berikut contoh alasan lainnya untuk berjaga jarak
1. menjaga jarak merupakan cara yang paling efektif untuk menahan penyebaran Virus Corona
2 Menjaga jarak Memperlambat penyebaran virus dari individu yang tidak mengalami gejala penyakit dan individiu yang tidak tahu bahwa dirinya telah terinfeksi.