Menjadi kaya adalah impian banyak orang, tetapi hanya sedikit yang memahami bahwa kekayaan sejati tidak sekadar berasal dari keberuntungan atau warisan. Kekayaan dibentuk dari kombinasi pola pikir yang tepat, kebiasaan sehari-hari yang disiplin, dan kemampuan mengelola sumber daya dengan bijak. Dalam realita yang kompetitif saat ini, menjadi kaya bukan lagi tentang siapa yang punya modal besar, tetapi siapa yang mampu berpikir strategis dan bertindak konsisten.
Banyak orang terjebak dalam keinginan untuk cepat kaya, namun mengabaikan proses yang sebenarnya lebih penting: membangun nilai, menunda kesenangan sesaat, dan menciptakan keputusan finansial yang cerdas. Kekayaan sejati bukan hanya tentang berapa banyak uang yang dimiliki, melainkan tentang bagaimana seseorang mengembangkan dirinya agar layak dipercaya oleh tanggung jawab finansial yang besar. Inilah esensi utama dari pemahaman baru tentang menjadi kaya di era modern.
Menyadari pentingnya pemahaman tentang cara membangun kekayaan secara berkelanjutan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kasih Bangsa mengadakan webinar bertajuk “The Secret To Be A Rich People” yang diselenggarakan pada Kamis, 15 Mei 2025 melalui platform Zoom.
Webinar ini terbuka untuk umum, khususnya bagi mahasiswa, pelajar, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta para pemilik entitas yang ingin mempelajari lebih dalam tentang strategi membangun kekayaan melalui mindset yang tepat, pengelolaan keuangan yang bijak, dan kebiasaan finansial yang sehat.
A. Sigit Pramono Hadi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen STIE Kasih Bangsa, membuka webinar “The Secret To Be A Rich People” dengan penuh antusiasme. Menurut A. Sigit, untuk membangun kekayaan secara berkelanjutan, seseorang perlu menguasai mindset yang tepat, strategi pengelolaan keuangan yang efektif, serta kemampuan mengambil keputusan secara rasional. “Kekayaan tidak hanya soal penghasilan besar, tapi bagaimana kita mengelola dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki dengan bijak,” ujarnya.
Selain Bapak Sigit Pramono Hadi, webinar ini juga menghadirkan tiga narasumber berpengalaman, yaitu Bapak Daniel Manek, Bapak Zainal Abidin Suarja dan Bapak Sutarmin. Ketiganya membagikan tips tentang membangun karier sukses dan pentingnya sikap tahan banting serta kemampuan beradaptasi dalam dunia bisnis.
Bapak Daniel Manek, mengatakan bahwa menegaskan bahwa menjadi kaya dimulai dari mindset, bukan modal besar. Ia mengangkat prinsip-prinsip Stoik dari filsuf Romawi Seneca—fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, serta membangun ketahanan mental.
Beliau menjelaskan “Kunci menjadi kaya bukan soal cepat mendapat hasil, tapi fokus pada usaha yang konsisten dan pengendalian diri. Omset itu hanya efek samping dari nilai yang kita berikan.” Ia menekankan pentingnya mengelola waktu dan emosi agar tetap produktif dalam perjalanan membangun kekayaan.
Dengan mindset yang kuat dan disiplin yang terjaga, seseorang dapat menciptakan keberlanjutan dan pertumbuhan finansial yang nyata.
Bapak Zainal Abidin menambahkan Bahwa banyak orang mengira kekayaan datang dari warisan, keberuntungan, atau penghasilan besar. Namun menurut Zainal “Masalah utama bukan kurangnya uang, tapi cara orang memperlakukan uang itu sendiri,” ungkap Zainal. Ia menjelaskan bahwa tanpa kebiasaan finansial yang sehat, penghasilan sebesar apa pun bisa habis dalam waktu singkat.
Maka dari itu, pentingnya untuk membangun kebiasaan seperti menyusun anggaran, menabung secara teratur, dan tidak tergoda gaya hidup konsumtif. Kekayaan sejati dibentuk dari keputusan-keputusan kecil yang konsisten, bukan dari satu momen besar.
Bapak Sutarmin juga menekankan, bahwa kesuksesan finansial tidak cukup hanya mengandalkan kerja keras, tetapi harus dibarengi dengan kebiasaan dan strategi yang tepat. Ia menyoroti pentingnya literasi keuangan sebagai fondasi utama dalam membangun kekayaan berkelanjutan. “Banyak orang merasa penghasilan besar adalah kunci menjadi kaya, padahal tanpa kemampuan mengelola uang, semua itu bisa habis begitu saja,” ujarnya.
Studi menunjukkan, 70% pemenang lotre justru bangkrut dalam beberapa tahun karena tidak punya kebiasaan finansial yang sehat. Itu jadi bukti bahwa uang tanpa pengetahuan dan disiplin tidak menjamin kekayaan.
Pemaparan ini diharapkan dapat membuka wawasan tentang bagaimana membangun kekayaan melalui pola pikir yang tepat, kebiasaan yang disiplin, dan strategi yang berkelanjutan agar mampu bertahan di era yang terus berubah.