Jakarta, 12 Juni 2025 — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kasih Bangsa menggelar seminar bertema “The Role of Business Incubator for Starting Your Startup”, sebuah inisiatif edukatif yang bertujuan mengedukasi mahasiswa dan pelaku usaha muda tentang pentingnya peran inkubator bisnis dalam membangun startup yang berkelanjutan.
Dua narasumber utama hadir dalam acara ini: Ivi Anggraeni, Direktur Eksekutif Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), dan Febriant L, praktisi bisnis sekaligus pendamping startup yang telah banyak terlibat dalam pengembangan inkubasi wirausaha teknologi di berbagai daerah.
Dalam sesi pemaparannya, Ivi Anggraeni menyoroti peran vital inkubator sebagai ekosistem pendukung yang mampu meminimalkan risiko kegagalan startup melalui pelatihan, pendampingan, dan akses ke jejaring investor. “Inkubator bisnis bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang tumbuh. Tanpa pendampingan yang tepat, banyak startup gagal bukan karena idenya buruk, tapi karena eksekusinya tidak terarah,” ujar Ivi
Sementara itu, Febriant L membagikan pengalaman langsungnya dalam mendampingi tenant di fase pra hingga pasca-inkubasi. Ia menekankan bahwa selain pengetahuan teknis dan manajerial, keberanian untuk berinovasi dan membangun jaringan adalah modal penting yang seringkali ditumbuhkan melalui program inkubasi. “Banyak pelaku usaha lupa bahwa ide bagus saja tidak cukup. Inkubator berfungsi sebagai tempat validasi, eksperimen, dan penyambung dengan ekosistem yang lebih luas,” jelas Febriant.
Seminar ini juga mengupas tantangan-tantangan utama yang sering dihadapi startup, mulai dari kurangnya model bisnis yang matang, keterbatasan dana, hingga lemahnya kemampuan manajerial. Melalui pendekatan pentahelix—kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media—kedua narasumber mendorong pentingnya sinergi lintas sektor dalam menciptakan lingkungan usaha yang suportif.
Dalam sesi diskusi, peserta sangat antusias menanyakan berbagai hal seputar proses inkubasi, peluang pendanaan, hingga strategi bertahan di tengah kompetisi pasar yang ketat. Beberapa peserta bahkan menyatakan minat untuk segera bergabung ke program inkubasi.
Melalui kegiatan ini, STIE berharap mahasiswa tidak hanya memahami teori kewirausahaan, tetapi juga siap mengambil langkah nyata membangun usaha yang inovatif, berkelanjutan, dan berdampak sosial.